Cita-Cita Tak Mesti Mengikut Kita Kuliah Dimana
Ada yang membedakan antara cita-cita dan obsesi? Mereka mungkin kurang lebih sama, tapi pasti berbeda. Dari sini saya membangun semangat untuk meraih cita-cita saya berikutnya. Cita-cita adalah sebuah penekanan yang lahir dari hati, bukan dari emosi.
Begitulah, 5 bulan silam diawal bulan ke-5 tahun 2013, saya mulai memberikan penekanan pada hidup saya bahwa ini adalah cita-cita yang dahulu sempat saya simpan. Bukan obsesi! Walau saat rekan-rekan saya mengetahui ini, hampir semua tidak menyetujuinya.
Menjadi penyiar adalah cita-cita saya. Bahkan lebih dahulu lahir sebelum akhirnya saya mengikuti pendidikan kedokteran. Banyak yang komplain dan kurang mendukung, dan bahkan karena takut, saya sempat merahasiakannya dari orang tua.
Ketika saya memulai secara perdana cuap-cuap di depan microphone, oh tidak...! Saya benar-benar tidak bisa membayangkan. Saya telah memulainya. Dengan berbagai perjuangan dan pengorbanan untuk memperolehnya. Tidak pernah saya menginginkan harapan ini hengkang dan cita-cita ini terkubur lagi. Saya takut dia tak lagi mau bangkit.
Saya nyaman dengan profesi ini. Menggandeng satu sama lain, Alhamdulillah. Kulaih di kedokteran bukan berarti tidak boleh menjadi yang lain. Bukankah begitu teman?
Posting Komentar